Jumat, 25 Mei 2012

Biksu dan Awan Putih

                                                                                                                              



Biksu dan Awan Putih


Thailand, 2011. Delapan orang biksu keluar dari sebuah kuil. Biksu yang pertama melihat awan putih dari satu tempat sampai ke langit. Sungguh pemandangan yang menakjubkan. Pemandangan aneh luar biasa. Biksu yang pertama kemudian bertanya kepada kawan-kawannya,barangkalai ia salah lihat. Namun kedelapan pendeta Budha itu sama-sama melihat peandangan yang aneh itu.

Kemudian kedelapan biksu itu sepakat untuk untuk mencari sumber awan putih itu. Ternyata awan putih itu bersal dari  sebuah masjid. Mereka pun semakin penasaran, ternyata di dalamnya ada jama’ah kecil yang sedang membaca sesuatu (baca: ta’lim). Dari kumpulan orang itulah memancar awan putih itu.

Mereka  ingin sekali masuk mesjid. Namun masih ragu-ragu. Mereka terdiam di gerbang pitnu mesjid.  Kemudian dua orang jama’ah  menyambut para biksu. Atau mau menayakan ada maksud apa. Para biksu itu pun menceritakan tentang pengalamannya itu. Yakni tentang awan putih yang sampai ke langit.

“Apa yang kalian sedang lakukan”? Kata biksu. “Kami sedang mengagungkan nama Alloh, membaca KItab Alloh dan hadist-hsdist Rasulullah. Menurut Nabi Kami, Jika diagungkan nama Allah disuatu tempat,maka tempat itu akan dikerumni para malaikat yang bersaf-saf sampai ke arasy. Mungkin yang kalian lihat itu adalah malaikat”, demikian kata salah satu jama’ah.

“Kalau begitu tuhan kalian yang benar. Tuhan kami tidak pernah bicara seperti itu. Jika demikian kami akan masuk Islam, sekarang juga” sahut para biksu. Akhirnya para biksu itu masuk Islam , menyatakan syahadat saat itu juga.

Demikianlah kehebatan ta’lim jika dilakukan dengan tertib. Ta’lim menjadi asbab hidayah disamping tiga hal lainnya: dakwah, dzikir dan hidmat (Sofian, Zumindar Bandung Januari 2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar