Konsekwensi
dari teori ini adalah “ ada “ itu bersifat satu, tetap dan tidak berubah, apalagi tidak ada. Sebab bila ada itu lebih dari satu, menjadi
dua misalnya, mengisyaratkan adanya proses dari ada menjadi tidak ada dan
menjadi ada kembali. Hal itu tidak mungkin. Ada juga tidak berubah. Sebab perubahan
menyatakan ketiadaan.
Buku
yang terkenalnya adalah : Jalan benar dan
Jalan Sesat. Jalan benar adalah logika dan jalan sesat adalah indera.
Murid Parminides yang paling terkenal adalah Zeno.
Zeno membuktikan kebenaran teori gurunya: bahwa segalanya adalah diam, satu,
tetap dan berubah. Yang ada itu pasti ada
, yang tidak ada pasti tidak ada. Panah yang lepas dari usurnya adalah dia,
tak bergerak. Panah itu sebenarnya selalu dalam keadaan diam. Diam, di sana , diam di sini. Dan
setersnya. Jadi tidak ada gerak. Yang ada kumpulan diam. Karenba yang ada
kumpulan diam, maka panah itu sesungguhnya adalah diam. Apapun yang terjadi
dalam dunia indera dari akibat gerak panah adalah ilusi. Bukan sebenarnya.
Pun
demikian Achilles. Seorang pelari tercepat dalam legenda Yunani. Dia tidak akan
bisa mengejar kura-kura. Meski kura-kura itu boyot. Karena yang dilakukan Achilles
adalah sejumlah rangkaian diam. Bukan lari.
Saya
tambahkan, tentang sebutir atom. Atom
dipecah jadi dua.Dipecah lagi jadi dua. Dipecah lagi jadi dua. Dipecah
lagi….dipecah lagi dan seterusnsya ….. Tetap saja atom itu selalu bimsih bisa
dipecah. Hingga tiada akhir. Akhirnya disimpulkan atom itu tidak dapat dibagi
dua, apa lagi lebih. Dan sesuatu yang tidk dapat dibagi adalah satu, tetap,
diam dan tak berunah. Sebenarnya indera telah menipu kebanyakan manusia. Begitu
kira-kira kata Parminides.
Pesan
moral dari teori ini aalah hendaknya manusia jangan tertipu oleh dunia. Jangan
berpdeoman pada dunia pengalaman emirik yang senantisa berubah. Pedoman manusia
yag sesungguhnya adalah akal.
Pandangan
monisme ini kelak berpengaruh kuat pada Plato. Di antara filosuf Yunani kuno,
hanya Parminides yang sangat dikagumi Plato. Parminides, merupakan filosuf
pertama sesunggunnya dalam pengertian modern. Dialah peleteak dasar metafisika
“ ada”. Dialah filosuf sesunggunya baik dalam penegrtian klasik maupun modern.
Wallahu a’lam bihaqiqotil murad