Senin, 30 April 2012

Sejarah Lambang Burung


SEJARAH LAMBANG BURUNG
Oleh : A. Hakim, M.Ag

            Bangsa Mesir sekitar 4000 tahun SM, adalah bangsa pertama yang menggunakan lambang burung. Dewa Ra, yang merupakan dewa tertinggi bangsa Mesir selalu menggunakan kendaraan burung rajawali yang bias terbang mengelilingi dunia. Raja Namrud (2500 SM)  yang mengaku sebagai jelmaan Dewa Marduk, melambangkan manusia bersayap.
            Bangsa Yahudi merupakan pewaris utama kebudayaan dan agama Mesir kuno. Salah satu lambang yang diwaris adalah burung. Burung ini di zaman modern menajadi lambang yang bernuasa politis. Banyak Negara-negara yang menjadikan burung burung sebagai lambang negaranya. Amerika adalah satu negara sarat dengan lambang burung. Dari mulsi lambang negara, militter dan lain sebgainya. Negara-negara Arab pun tak keinggalan, seperti Yaman dan Irak. Indonesia pun tak ketinggalan. Mencantumkan burung Garuda sebagai lambang negara.
            Lalu bagaimanakah proses transmisi mitos burung itu bisa tersebar dari Mesir, bangsa Yahudi, teus ke seluruh dunia, tak kecuali Indonesia? Ini, berkat jasa jaringan Masonik Internasional. Dalam catatan sejarah, gerakan Masonik internasioanl telah ada sejak zaman Nabi Sulaiman. Perintisnya adalah bangsa Yahudi. PAda zaman modern grakan masonik menjadi semakin terorganisir di bawah kendali rahib-rahib Yahudi. Mereka menyusup ke dalam dalam sel-sel kehidupan manusia dari mulai soal  hiburan sampai politik.
            Tujuan dari Masonik adalah menjadikan seluruh bangsa  takluk di bawah kendali Yahudi baik secara de fakto atau de jure; dari laten sampai manifest. Perjuangan itu telah memakan waktu ribuan tahun. Dan akan berjalan terus sampai Dajjal,  Sang Raja Yahudi terbunuh oleh Isa Bin Maryam di gerbang Ludh Palestina. Menjelang geledugnya kiamat.
            Rahib-rahib Yahudi Yakin, kelak akhirnya gerakan masonik akan dihancurkan oleh orang-orang beriman di kalangan umat Muhammad SAW. SEbelum dikalahkan mereka bermaksud mengahancurkan kaum muslimin satekah polah dan sataker kebek. Tanda kehancuran gerakan masonik adalah ketika kamum muslimin telah mampu melaksanakan solat berjamaah subuh seperti solat Jumat.
            Penulis adalah Dosen Filsafat Ilmu dan Sejarah Peradaban Islam  pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Bandung. Tinggal di Paris Van Java, Lembang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar