Sejarah Lambang Matahari
Bangsa Mesir Kuno disinyalir sebagai penemu
lambing matahari bersinar. Lambang ini mulai ditemukan sekitar 4000 tahun SM.
Mereka adopsi lambang itu sebagai labang Negara.
Pada
dasarnya lambang matahari sebagai symbol dari Dewa Matahari, Dewa Ra. Ia
merupakan dewa tertinggi bagi bangsa Mesir. Musa Samiri, yang merupakan
pimpinan intelektual secara defakto bangsa Yahudi mengambil gagasan ini dan
menyebarkannya ke seluruh dunia, melalui gerakan masonik.
Bangsa-bangsa
yang mungkin terilhami adalah Jepang dan India . Tak kecuali kerajaan
Nusantara Majapahit, mengadopsi matahari sebagai lambang kerajaan. Masih di
Indonesia lambang matahari ini masuk ke dalam paham keagamaan Islam. Ini
terbukti dengan dipakainya lambang matahari oleh kedua ormas Islam Indonesia :
Persis dan Muhamadiyah. Bagaimana ini bias terjadi?
Saya
pikir sejak masa penjajahan telah berkembang gerakan Masonik di Indonesia
dengan berbagai nama dan label. Satu diantaranya adalah Eastern Lodge. Sebuah perkumpulan semi rahasia yang berusaha
menetralkan agama. Orang-orang Budi Utomo kemungkinan banyak terlibat di
dalamnya. Sedang kita tahu tokoh-tokoh Jawa pasti masuk Budi Utomo baik yang
religius maupun yang netral yang kejawen. Dua tokoh yang terlibat adalah Ahmad
Dahlan dan Hasan Bandung .
Sdang kedua tokoh itu pernah masuk Budi utomo, sebelum mendirikan Muhamadiyah
dan Persis
Jadi
jelaslah bagaimana simbol ketuahanan Mesir itu bisa masuk ke Indonesia . Namun saya khusnudhon,
ketika lambang itu dipakai oleh tokoh Islam pasti maknanya sudah berubah. Tapi
walau bagaimanapun, al-aslu qowiyu,
demikian kata kaidah Ushul Fiqh.
Penulis adalah dosen Filsafat dan Sejarah
Islam pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Bandung . Tinggal di Lembang Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar