SETAN DIBELENGGU
Oleh : A. Hakim, MA
Setan
pada bulan puasa dibelenggu. Tapi kenapa masih ada orang yang maksiat. Itulah
pertanyaan salah satu jemaah pengajian. Saya jawab begini saja. Setan pada
bulan puasa betul dibelenggu. Jadi tidak bisa menggoda manusia. Setan pada
bulan Romadhan ditenggelamkan ke dasar laut.
Namun
perlu diingat yang bikin maksiat itu bukan hanya setan. Melainkan ada yang
lainnya. Yakni, nafsu dan tabi’at buruk. Nafsu punya kecenderungan kuat untuk maksiat kepada Allah. Kecuali nafsu
yang sudah terlatih menjadi nafsu muthmainnah.
Yakni nafsu terbiasa taat kepada Allah. Untuk mencapai tarap muthmainnah ini,
nafsu perlu dilatih, sekuran-kurangnya 4 bulan seumur hidup; 40 hari setiap
tahun; 3 hari setiap bulan; dan 2 ½ jam setiap hari. Untuk perkara ini kita
perlu bertanya kepada ahlinya, yanmg sudajh terbiasa dengan riyadhah (latihan).
Tabi’at
buruk ditentukan oleh watak dan lingkungan. Hal ini membentuk kebiasaan.
Kebasaan yang terulang ini yang kemudian menjadi tabi’at. Menghilangkan
kebiasaan buruk, tidak mudah dihilangkan begitu saja. Ia memerlukan waktu.
Kebiasaan buruk dapat hilang dengan cara latihan seperti di atas.
Dalam
sebuah Hadist watak manusia tidak bsa berobah. Yang mungkin adalah menyalurkan
watak kea rah yang positif. “Jika kalian melihat gunung Uhud berpindah, boleh
percaya. Tapi kalau watak manusia berubah, jangan dipercaya. Maka untuk perkara
itu, pendidikan akhlak dan lingkungan yang kondusif perlu diciptakan.
Terima
kasih kepada penanya yang telah mengilhamai penulis. Wallahu a’lam bi haqiqatul murad.
Penulis adalah
dosen pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Bandung. Tinggal di Lembang Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar