Senin, 30 April 2012

Setan Dibelenggu


SETAN DIBELENGGU
Oleh : A. Hakim, MA

            Setan pada bulan puasa dibelenggu. Tapi kenapa masih ada orang yang maksiat. Itulah pertanyaan salah satu jemaah pengajian. Saya jawab begini saja. Setan pada bulan puasa betul dibelenggu. Jadi tidak bisa menggoda manusia. Setan pada bulan Romadhan ditenggelamkan ke dasar laut.
            Namun perlu diingat yang bikin maksiat itu bukan hanya setan. Melainkan ada yang lainnya. Yakni, nafsu dan tabi’at buruk. Nafsu punya kecenderungan  kuat untuk maksiat kepada Allah. Kecuali nafsu yang sudah terlatih menjadi nafsu muthmainnah. Yakni nafsu terbiasa taat kepada Allah. Untuk mencapai tarap muthmainnah ini, nafsu perlu dilatih, sekuran-kurangnya 4 bulan seumur hidup; 40 hari setiap tahun; 3 hari setiap bulan; dan 2 ½ jam setiap hari. Untuk perkara ini kita perlu bertanya kepada ahlinya, yanmg sudajh terbiasa dengan riyadhah (latihan).
            Tabi’at buruk ditentukan oleh watak dan lingkungan. Hal ini membentuk kebiasaan. Kebasaan yang terulang ini yang kemudian menjadi tabi’at. Menghilangkan kebiasaan buruk, tidak mudah dihilangkan begitu saja. Ia memerlukan waktu. Kebiasaan buruk dapat hilang dengan cara latihan seperti di atas.
            Dalam sebuah Hadist watak manusia tidak bsa berobah. Yang mungkin adalah menyalurkan watak kea rah yang positif. “Jika kalian melihat gunung Uhud berpindah, boleh percaya. Tapi kalau watak manusia berubah, jangan dipercaya. Maka untuk perkara itu, pendidikan akhlak dan lingkungan yang kondusif perlu diciptakan.
            Terima kasih kepada penanya yang telah mengilhamai penulis. Wallahu a’lam bi haqiqatul murad.
Penulis adalah dosen pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Bandung. Tinggal di Lembang Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar