Rabu, 21 September 2011

Disertasi


JAMA’AH TABLIG
Sejarah, Doktrin dan Jaringan
Penelitian Disertasi

Oleh: Ajid Hakim, M.Ag
Mahasiswa Program Doktor
Prodi Religious Studies UIN Bandung


Jama’ah Tablig secara literartur digolongkan ke dalam kelompok fundamentalis. Karena berwatak puritan dan bersifat tekstual. Namun berbeda kelompok fundamentaliss lainnya, Jama’ah Tablig (selanjutnya disebut Tablig), sangat anti kekerasan. Hingga kepada non-muslim sekalipun. OLeh karena itu Tablig, mendapat apresiasi cukup
tinggi di Negara-negara Eropa, khusunya Perancis. Karena itu pula dalam Jurnal
Islamika, Abdul Aziz (2007), menyebut Tablig sebagai :Peace
Fundamentalist (Fundamentalis Yang Damai).

Di Indonesia, Tablig mendapatkan sambutan terkuat di Asia. Tablig
mendapat apriasi tinggi di tiga Negara. Dan Indonesia mendapat renking
ke -3, setelah Pakistan dan Banglades. Bahkan dlam waktu dekat
Indonesia akan menjadi pusat Tablig untuk kawasan Asia-Fasifik.

Namun disamping itu ada kelompok yang membuat penilaina
berbeda.Kelopok itu antara lain adalah Salafi (Wahabi). Mereka menilai
Tablig sebagai gerakan yang meyeleweng dari Islam. Merekaka menuduh
orang Tablig hajinya ke India. Thowaf di Makam Syekh Ilyas dan kitab
sucinya bukan Qur’an. Mereka dituduh sebagai pembuat bid’ah.

Stelah penulis teliti ternyata tuduhan itu tidak lebih dari sekadar
salah paham.  Dan bukan sikap umum dari Jama’ah Salafi. Fitnah itu
hanya beredar di internet yang pertanggungjawabannya didepersoalkan.
Salah paham itu bermula dari fatwa pemimpin Salafi MEkkah, Abdullah
Bin Baz. Tapi karena tidak terbukti fawa itu ditarik kembali. Namun
fatwa itu terlalu sudah beredar, sehingga sulit ditari kembali.

Penulis dalam peneltian selam lebih dari 10 tahun menemukan hal-hal
brikut. Pertama, Tablig merupakan gerakan yang bercorak puritan dan
fundamentalis, pada satu sisi. Tapi bersifat lembut dan santun pada
sisi lain. Tablig sangat anti kekerasan. Mereka sudah pasti mereka
menagis  pilu ketika terjadi pembantaian  atas non muslim yang
mengatas namakan jihad (Islam). Inilah salah satu factor mengapa
Tablig berkembang sedemikian cepat, hingga telah menembus  hampir 300
negara.

Kedua, system pembinaan mentalnya sangat menakjubkan. Bisa merubah
seseorang dalam kondisi maksiat menajdi taat. Dan itu bias dipervikasi
dan dikuantifkasi secara ilmiah.

Ketiga, Tablig tidak tergantung pada keuangan dalam penyebaran
doktrinnya. Dalam arti tidak ada menegerial secara ijtimaiyah untuk
pengumpulam dana. Ini jelas beda dengan ormas dan harokah Islam
lainnya, yang sangat mementingkan keuangan untuk pendanaan
peregrakannya. Basis pendanaannya betul-betul pribadi. Oleh karenanya,
Tablig pasti menolak setiap pihak yang akan memberikan dana, terutama
secara kelembagaan dan untuk kepentingan tertentu.

Keempat. Doktrinnya sangat sederhana. Mereka  Hanya  mengahruskan
taat pada Allah, berpegang pada sunnah dan mengikuti manhaj para
sahabat. Doktrin kesalehan itu dirumuskan secara sederhana pada Enam
Sifat Sahabat, UShul Dakwah dan Asas-asas Dakwah. Namun dampak
psikologios dan sosiologisnya sangat menkjubkan.

Kelima, jaringan Tablig telah mencapai 260 negara (2007). Dan
diperkirakan kini mencapai 300 negara. Data ini bias diketahui setiap
musyawarah nasional dan dunia, setipa tahun. Untuk nasional diadakan
di Indonesia. Dan untuk dunia, biasanya di Negara Induk: New Delhi,
Pakistan atau Bagladesh. Namun demikan, sedemikian luas jaringannya,
sama sekali tidak bertumpu pada teknologi informasi. Di markas
besarnya di Nizamudin, data seluruh dunia, didokumentasikan secara
rapih dalam bentuk tulisan tangan. Alasan logisnya antara lain, agar
tidak ada manipulasi data yang dilakukan musuh-musuh Islam. Pergerakan
dakwahnya betul-betul sangat tradisional. Bahkan jama’ah yang berjalan
kaki di daerah-daerah pedalaman, sangat dianjurkan. Tapi hal ini bukan
tidak berarti anti teknologi.

Keenam, Tablig sangat mementingkan doktrin iman sebagai awal dan
akhir tujuan umat. Aspek-aspek agama di luar iman mendapat perhatian
sekunder.

Sejatinya masih banyak keunikan-keunikan dari Jama’ah Tablig. Hal ini
sangat jelas berbeda dengan harokah Islam lainnya. Atas dasar inilah,
penulis mengambil desertasi bejudul: “Jama’ah Tablig: Sejarah, Doktrin
dan Jaringan”.

3 komentar:

  1. Semoga Allah memperlancar kuliah Antum. Amin.

    BalasHapus
  2. semoga apa yg anda tulis bisa menjadi bahan renunga bagi orang2 yang salah faham tentang jamaah tabligh.. aamiinn..

    BalasHapus
  3. bisa emailkan kpd sy? kalau boleh, sy mau makalah yg sepenuhnya.. sy mau membuat makalah mengenai jemaah tabligh di malaysia... fathiwaez@gmail.com

    BalasHapus